Kalau kamu, mahasiswa S1 yang susah payah
mendapatkan beasiswa PPA/BBM di kampusmu, namun tak kunjung terpilih. Sementara
beasiswa – beasiswa bersponsor lainnya tidak bekerja sama dengan kampusmu. Maka
janganlah berputus asa dan berharap – harap cemas dengan beasiswa satu -
satunya itu. Kamu harus giat mencari info beasiswa on-going dari luar yang sama
sekali tidak terikat dengan kampus tertentu.
Disini saya akan berbagi info
tentang beasiswa DataPrint. Pernah mendengar beasiswa DataPrint? Kalau belum,
coba deh buka websitenya beasiswadataprint.com. Sebelumnya saya beri tahu dulu
kalau DataPrint itu adalah merk dagang dari tinta printer, kertas cetak photo
dan produk apapun yang berhubungan dengan cetak mencetak dengan printer (akrab
kali lah dengan kehidupan mahasiswa).
Beberapa Kotak Tinta DataPrint yang Saya Koleksi |
Nah, di dalam kotak produk DataPrint ini,
ada kupon beasiswa yang berisi kode registrasi. Kode inilah yang bisa kita
pakai sebagai syarat mengajukan beasiswa. Perlu dicatat, kita tidak perlu Surat Keterangan dari Lurah
(saya benci sekali mengurus surat ini. Selesainya lama, salah pula datanya). Kita
hanya butuh kupon berisi kode registrasi tadi. Simpanlah baik – baik kupon kode
tersebut, jangan sampai hilang karena kalau kita terpilih, kita harus
menunjukkan kupon asli tersebut.
Beasiswa ini sangat kompetitif. Kuotanya hanya 250
orang per priode yang terdiri dari siswa SMP, SMA maupun mahasiswa D3/S1 se-Indonesia.
Saya sudah tiga kali mendapatkan beasiswa ini. Pertama kali ketika saya
semester 2, tahun 2012 periode I, saya mendapat 250 ribu. Lalu di tahun 2013
periode I, saya mendapat 1 juta dan tahun 2015 ini periode I, saya mendapat 1
juta lagi. Oleh karena itu, saya tidak sewot kalau saya tidak dapat beasiswa
dari kampus karena dengan beasiswa DataPrint ini saya bisa membeli diktat –
diktat dan bayar fotocopian selama kuliah. Namun, tahun depan saya tidak bisa
ikut lagi karena sudah tamat S1 (hahaha, mudah – mudahan ada kesempatan lain).
Seperti beasiswa pada umumnya, beasiswa DataPrint
meminta kita membuat essay sesuai tema yang mereka tentukan. Essay inilah kunci
memperoleh beasiswa. Setelah saya analisis isi essay saya dari setiap periode,
ternyata ada perbedaan yang sangat menonjol dari ketiganya. Essay yang
memberikan saya beasiswa 250 ribu hanya berisi OPINI murni saya tanpa daftar
pustaka ataupun kutipan yang mendukung. Saya seperti berkeluh kesah saja dalam
essay itu.
Sedangkan essay yang memberi saya 1 juta, lebih
komplit. Ada kutipan, ada teori, ada analisis saya sendiri dan pasti ada daftar
pustakanya. Nah, isinya juga lebih mumpuni. Tema yang luas saya persempit
hingga sempit sekali dan sangat dekat dengan kehidupan real, plus bisa
diimplementasikan. Jadi bukan kritik kosong. Untuk mendapatkan beasiswa, saya
juga menunjukkan keseriusan dengan ikut menyebar luaskan info beasiswa ini
karena merupakan salah satu nilai tambah. Saya menginfokannya di blog lama
saya, dysini.blogspot.com. Saya buat se-kreatif mungkin dan jangan lupa LINK ke website DataPrint. Selain itu,
kirimlah lebih cepat, jangan sehari sebelum deadline, apalagi sejam sebelum
deadline. Kita harus waspada terhadap error yang bisa saja tiba – tiba terjadi
pada website tersebut. Yang terakhir, ikhlaskan saja. Saya selalu percaya,
sehebat apapun usaha kita untuk mendapatkan suatu hal, kalau Allah SWT tidak
menghendakinya, maka tidak akan menjadi milik kita. Berdoalah. Good Luck.