Keluargaku tinggal di apartment yang sangat
kecil waktu itu, dan aku harus berbagi kamar dengan Rodrick. Dia tidur di
tempat tidur bayi, jadi untuk beberapa bulan pertama dalam hidupku, aku harus
tidur di laci lemari paling atas. Aku cukup yakin kalau hal itu illegal.
Hingga akhirnya, Dad memindahkan barang –
barang kerjanya dari ruang kerjanya ke kamar anak – anak. Aku bisa memakai
tempat tidur bayi bekas Roderick dan dia mendapatkan tempat tidur baru.
Hampir semua benda yang kumiliki hari itu
adalah bekas Roderick.
Saat itu, benda – benda yang diberikan
padaku adalah benda bekas yang sudah rusak ataupun yang dilapisi air liur.
Bahkan dodotku pun bekas Rodrick. Aku tidak
mengira dia siap untuk mengalah, lebih dulu, hal itu menjelaskan alasan mengapa
dia tidak pernah benar – benar menyukaiku.
Hanya ada kami berempat untuk waktu yang
cukup lama, dan kemudian suatu hari Mom memberi tahuku bahwa dia akan memiliki
seorang bayi lagi. Aku senang dia membiarkanku memberi peringatan, jadi aku
bisa bersiap - siap.
Ketika adik kecilku, Manny, lahir, setiap
orang berpikir bahwa dia imut. Tetapi apa yang tidak mereka beritahu padamu
tentang bayi adalah setelah mereka lahir, mereka memiliki puntung hitam di
perut mereka dimana tali pusar dulu melekat.
Hingga akhirnya, puntung itu mengering dan
lepas, dan bayi sering melihat pusat mereka. Masalahnya adalah, tak seorangpun
pernah menemukan puntung Manny. Dan sampai hari ini aku masih ketakutan jika
puntung hitam itu akan muncul di suatu tempat.
Ketika aku baru lahir, Mom meletakkanku di
depan TV selama satu jam sehari menonton video edukasi.
Aku tidak berpikir jika video itu
sebenarnya membuatku lebih cerdas, tapi paling tidak aku cukup cerdas untuk
mengerti bagaimana cara memasukkan sesuatu yang ingin kutonton.
Aku juga mengerti bagaimana cara
mengeluarkan baterai dari remot jadi tak seorang pun bisa mengganti video
kembali ke video edukasi.
Tetapi ketika kau adalah bayi, kau tidak
bisa leluasa berkeliling, jadi hanya ada satu tempat untuk menyembunyikan
baterai.
Aku berpikir Mom seharusnya membiarkanku
merangkak di lantai lebih banyak ketika aku masih kecil, karena aku tertinggal
dibandingkan anak – anak lain di playgroup dalam segi fisik. Ketika yang lain
duduk dan berselancar di sofa, aku masih bersusah payah mengangkat kepalaku
dari lantai.
Sampai suatu hari Mom membelikanku benda
ini, disebut “Alat bantu berjalan untuk aksi dan petualangan bayi”. Benda ini
adalah satu – satunya benda yang bukan bekas pakai Roderick.
Alat bantu jalan ini luar biasa. Dia
memiliki jutaan alat yang bisa menghiburmu, ditambah lagi sebuah penahan gelas.
Tetapi hal terbaiknya adalah aku bisa pergi
kemanapun aku mau tanpa harus bisa berjalan.
Bisa dikatakan bahwa ketika aku menggunakan
alat bantu jalan itu, semua teman – teman playgroupku merasa seperti orang
bodoh.
Tetapi kemudian Mom membaca di majalah anak
dan orangtua bahwa menggunakan alat bantu jalan untuk bayi bukanlah ide yang
bagus, karena anak – anak tidak akan berusaha melatih otot – otot mereka untuk
berjalan. Jadi Mom mengembalikan alat bantu jalan itu ke toko dan aku kembali
ketinggalan zaman.
Hal itu terjadi untuk waktu yang lama, tapi
akhirnya aku berhasil berjalan. Dan sebelum aku mengetahuinya, aku sudah masuk
taman bermain.
Aku berharap aku memiliki otak yang lebih
cerdas dibandingkan anak lainnya karena selama ini Mom melatihku dengan
memutarkan music klasik dan video edukasi, tetapi Moms yang lain juga pasti
melakukan hal itu, karena kompetisi di taman bermain cukup keras.
Maksudku, anak – anak disana tahu bagaimana
cara menggunakan kancing dan resleting, ketika aku mungkin jarang mengetahui
bagaimana cara menarik sarung tanganku tanpa bantuan dari orang yang lebih
besar.
Beberapa teman sekelasku bisa menulis nama
mereka, dan satu, dua dari mereka bisa menghitung sampai lima puluh.
Aku tahu aku tidak bisa bertahan, jadi aku
memutuskan untuk mencoba secara perlahan – lahan membuat setiap orang menjadi
bodoh dengan memberikan mereka informasi yang salah.
Rencanaku ketahuan, lebih dulu, dan guru
taman bermainku memberitahu Mom bahwa aku tidak berlajar warna dan bentuk
seperti kebanyakan murid lainnya. Tetapi Mom berkata bahwa aku cerdas dan itu
mungkin karena aku tidak cukup tertantang.
Jadi Mom sebenarnya mengeluarkanku dari
taman bermain dan dan meloncat satu tingkat, aku langsung masuk taman kanak –
kanak. Tetapi itu adalah keputusan yang sangat buruk.