Apa yang terjadi dan apa yang terpikirkan

31/12/15

Diary of Wimpy Kids (Terjemahan Indonesia) Lanjutan 3..

Seperti yang kukatakan, aku tahu semua teman khayalan ini adalah omong kosong, tapi Manny bertingkah sangat serius tentang hal yang menakutkan ini. Kapanpun aku duduk di suatu tempat di dalam rumah, aku harus yakin tak seorangpun teman khayalan Manny berada disekitarku.
Hal terakhir yang kubutuhkan adalah menjatuhkan diri di sofa sambil menonton TV dan mengagumi Tiny Jim.

Rasanya aku jarang sekali nonton TV akhir – akhir ini. Mom khawatir dengan Manny dan kemampuan bersosialisasinya, jadi dia tidak suka kalau TV menyala ketika Manny berkeliaran di sekitar TV.
Baru – baru ini, Mom mendapatkan ide, ‘Malam Keluarga’, dimana kami bermain permainan papan atau makan malam bersama – sama di luar sebagai ganti dari menonton TV.
Aku menebak ini adalah ide agar kami saling berinteraksi satu sama lain, jadi hal ini bisa menular pada Manny.
Jika kami makan malam di luar, kami biasanya berhenti di tempat yang bernama Corny’s Family-Style Restaurant. Mereka memiliki peraturan di Corny yaitu kau tidak boleh memakai dasi dan pertama kali kami kesana, Dad mendapat kesulitan.

Di Corny, terdapat beberapa bagian tempat duduk yang berbeda, tetapi sejak kami selalu bersama Manny, mereka menempatkan kami di bagian yang disebut ‘Lorong Anak – anak’.

Di Lorong Anak – anak, aku tidak berpikir mereka bahkan repot - repot membersihkan meja yang telah digunakan satu keluarga ketika keluarga yang lain masuk. Jadi ketika kau mendapatkan mejamu, disana selalu ada gumpalan serbet di lantai dan sisa kentang goreng di tempat duduk.
Pertama kali aku ke Corny, aku tidak memeriksa tempat dudukku, dan ternyata aku menduduki mentega kacang dan sandwich jelly.

Hal lain yang aku benci dari Lorong Anak – anak adalah kau duduk tepat disebelah kamar mandi dan pintunya selalu berayun terbuka, jadi kau bisa melihat kedalam toilet ketika kau sedang makan.

Pelayanannya juga sangat buruk disana, jadi kami selalu pergi ke meja hidang dan melayani diri kami sendiri. Makanan diletakkan di atas tampah logam dan selalu ada tumpahan makanan dari tampah satu di tampah lainnya.

Di meja pencuci mulut, mereka menyediakan dispenser es krim dimana kau bisa membuat es krimmu sendiri. Aku tahu hal itu tendengar hebat, tetapi pasti ada alasan mengapa kebanyakan restaurant tidak membiarkan pelanggan memakai mesin es krim itu sendiri.

Salah satu alasan Mom menyukai Corny adalah mereka memiliki kolam bola dan Mom berharap Manny akan belajar untuk bermain dengan anak seumurannya.
Tetapi Manny biasanya mengubur dirinya sendiri dalam tumpukan bola untuk bersembunyi dari anak lain dan mereka kemudian menunggu sampai waktunya pulang.
Selasa lalu kami pergi ke Cornys dan Mom menyuruh Manny masuk ke pipa plastik jadi dia tidak bisa bersembunyi di kolam bola. Manny seperti orang aneh disana, namun dia terlalu takut untuk turun sendiri.

Jadi Mom memberi tahuku aku harus naik kesana dan menjemputnya karena aku satu – satunya orang yang cukup kecil untuk merangkak di pipa.
Aku mencoba memanjat melalui jalan yang dilalui Manny untuk sampai di pipa, tapi terlalu sempit dan menekan dan aku harus melompat keluar.

Itu artinya satu – satunya cara untuk menjemput Manny adalah memanjat perosotan spiral yang bermuara ke kolam bola.
Aku berteriak ke bawah untuk memastikan perosotan itu kosong, tetapi anak – anak menggangguku dengan meluncur kebawah.

Ketika aku berhasil melewati kemacetan dan sampai di atas, aku mulai merangkak di labirin pipa dan menemukan Manny. Tidak ada lubang udara disana dan berbau busuk kaus kaki.
Aku menyadari aku adalah orang yang salah untuk menjemput Manny, karena aku tidak pandai dalam labirin. Ini menimpaku dan Mom ketika kami pergi ke labirin jagung di peternakan Reynold, dan Mom mengharapkan aku untuk menemukan jalan keluar.
Tetapi aku membuat kami semakin tersesat, jadi Mom menelpon 911 untuk meminta orang membantu kami.

Sekarang aku tidak memiliki telepon genggam Mom untuk menjaminku. Dan ketika seorang anak muntah di satu sisi dari pipa itu, anak – anak lainnya berlarian ke sisiku.
Alhasil, aku menemukan Manny di satu sisi dari pipa, tapi dengan begitu aku siap untuk menjadi gila. Jadi salah seorang pelayan harus memanjat dan menyelamatkan aku dan Manny.
Bagian terburuknya adalah aku harus melepas celana jins favoritku karena aku tidak bisa menghilangkan bau kaki dari celana itu, meskipun dicuci dengan pemutih tiga kali.

Sabtu
Aku bangun jam 6.30 pagi ini dan tidak bisa tidur lagi, membuatku frustasi. Tetapi itu sudah terjadi padaku sejak awal tahun ini. 

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

My Badge

Establishing Academic Writing Centers 2020

Awarded: Jan 4, 2021

VERIFY

About Me

Saya adalah alumnus Universitas Negeri Medan (S1) dan Universitas Negeri Malang (S2) jurusan Pendidikan Biologi. Hobi menulis fiksi, volunteering dan travelling. Instagram : @dyah_kusuma07

Popular Posts

-

-

Cari Blog Ini

Copyright © Hari Ini | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com