Apa yang terjadi dan apa yang terpikirkan

01/07/17

Libur Bulan Ramadhan di Kampung Inggris, Pare



Di dalam kelas Global English
Libur semester dua, saya berkesempatan untuk belajar di Kampung Inggris. Kebanyakan kursus yang ada di Kampung Inggris membagi dua periode belajar, yaitu tanggal 10 (Periode I) dan tanggal 25 (Periode II) setiap bulannya. Kita juga bebas memilih program dua minggu, sebulan atau lebih. Juga ada program plus camp (tempat tinggal disana), jadi tidak perlu repot mencari kos – kosan. 

Ada beberapa ekspektasi saya yang bertolak belakang dengan realita di Kampung Inggris. 
 1.      (Ekspektasi) Sulit dijangkau dengan kendaraan umum, (Realita) Sangat gampang naik kendaraan umum, khususnya dari Malang. Dari Malang, saya naik bus antarkota bernama Bagong dengan jurusan Kediri. Lalu turun di gapura bertuliskan Tulungharjo. Dari sana, naik becak ke lembaga yang dituju. Sampai. Jangan takut menjelajah, selama masih di Indonesia, haha.
2.      (Ekspektasi) Satu kampung, termasuk segala fasilitas umum menggunakan Bahasa Lisan, maupun Tulisan Inggris. (Realita) tidak semua, bahkan kebanyakan berbahasa Indonesia. Penjual makanan, penjaga warung, tukang becak semuanya menggunakan bahasa Indonesia. Yang berbahasa Inggris hanyalah para pendatang yang sedang belajar di Kampung Inggris.
3.      (Ekspektasi) Belajar seperti di kursus yang ada di kota- duduk di kursi, ada papan tulis, (Realita) Beberapa kelas, tidak memiliki kursi, apalagi meja. Jadi belajar sambil lesehan. Biasanya ini kelas speaking, pronoun atau yang tidak berkaitan dengan tulis - menulis. Saran saya, bawalah pakaian santai dan sandal saja. Tidak perlu pakai kemeja atau baju kuliah. 
Kelas Speaking

4.      (Ekspektasi) Hanya ada kursus Bahasa Inggris, (Realita) Tersedia kursus bahasa Korea, Jepang, Spanyol, Mandarin dan banyak lagi. Saran saya, sembari belajar Bahasa Inggris, pelajari juga bahasa lain. Saya mengambil kursus bahasa Jepang di WTC.

Bagaimana Rasanya Belajar di Kampung Inggris pada Bulan Ramadhan?
Sebelum ke Kampung Inggris, saya mencari info terlebih dahulu tentang kursus yang tersedia disana. Terdapat banyak sekali, mungkin puluhan kursus yang membuka kelas sepanjang tahun. Saya memilih Global English karena ini merupakan salah satu kursus yang besar. Kelas saya mulai dua minggu sebelum Ramadhan. Jadi saya sempat memperoleh pengalaman kursus sebelum Ramadhan (hari biasa) dan ketika Ramadhan.
Pada dasarnya jam belajar tidak berbeda antara sebelum maupun ketika Ramadhan, bahkan saya pernah berbuka puasa di dalam kelas karena kelas berlangsung sesuai jadwal hari biasa. Perbedaan yang paling mencolok adalah warung makanan yang tutup di sepanjang jalan Brawijaya. Apabila ingin membeli makan, terdapat warung yang buka di sekitar jalan mawar (menurut pengalaman saya). Ketika buka puasa, di sepanjang jalan banyak yang menjual jus buah dan kue. Sholat tarawih juga mudah karena banyak masjid. Untuk sahur, rata – rata warung buka pukul dua hingga menjelang subuh.

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

My Badge

Establishing Academic Writing Centers 2020

Awarded: Jan 4, 2021

VERIFY

About Me

Saya adalah alumnus Universitas Negeri Medan (S1) dan Universitas Negeri Malang (S2) jurusan Pendidikan Biologi. Hobi menulis fiksi, volunteering dan travelling. Instagram : @dyah_kusuma07

Popular Posts

-

-

Cari Blog Ini

Copyright © Hari Ini | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com