Kegiatan workshop diawali dengan pemaparan materi “writing up scientific investigation.” Ada lima langkah dalam writing up scientific investigation, yaitu:
1. Question : What do you want to know or find out?
2. Hypothesis : This is a testable statement formed
from the question
3.
Investigation or experiment : This is what you will actually do. You will
consider what you will change (independent variable) and what you will keep the
same (control variable) to get a measurable result (dependent variable).
4. Results :
A record of your investigation. Results must be accurate (measured correctly)
and reliable (repeated to ensure mistakes or anomalies are taken into account)
5. Conclusion
: Analysis of results. Links are made with the hypothesis: has it been
fulfilled? Evidence is presented to explain findings or answers. This is also
the point at which scientists will repeat or conclude an experiment depending
on results.
Bagaimana menerapkan pembelajaran
berbasis scientific investigation pada siswa?
Jika dilihat dari tahapannya, scientific investigation
adalah sinonim dari scientific method. Pada workshop ini, saya belajar tentang cara
menerapkan pembelajaran berbasis scientific investigation pada tiga topik, yaitu:
1) klasifikasi makhluk hidup, 2) menebak contoh benda tak hidup, 3) classifying
humans
Topik 1
cara menerapkan pembelajaran berbasis
scientific investigation pada topik klasifikasi makhluk hidup
Langkah pembelajaran:
1. Instruktur mendistribusikan lembar kerja yang
terdiri dari dua kolom: a) I think I can find these living things dan b) what
actually I found
2. Peserta workshop diminta memperkirakan makhluk hidup yang ada di
taman belakang sekolah dan menuliskannya pada kolom a
3. Instruktur memberikan waktu
kepada peserta workshop untuk melakukan tour di taman belakang sekolah dan
mencatat makhluk hidup yang ditemukan disana dan menuliskannya pada kolom b
(Gambar 1)
4. Peserta
workshop diminta untuk membandingkan kolom a dan kolom b
5. Peserta
workshop secara bergantian menyebutkan salah satu contoh makhluk hidup yang dperkirakan
ada di taman namun ternyata tidak ada
Gambar 1. cara menerapkan pembelajaran berbasis
scientific investigation pada topik klasifikasi makhluk hidup
Topik 2
cara menerapkan pembelajaran berbasis
scientific investigation pada topik menebak contoh benda tak hidup
Langkah pembelajaran:
1. Instruktur membagi peserta workshop menjadi
beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang perkelompok
2. Instruktur menampilkan sepotong gambar kecil di layar dan meminta
setiap kelompok mengajukan satu pertanyaan tentang ciri benda tersebut.
Instruktur akan menjawab pertanyaan peserta workshop
3. Peserta workshop diberikan
kesempatan menebak satu kali nama benda tersebut berdasarkan jawaban yang diberikan
instruktur
Topik 3
cara menerapkan pembelajaran berbasis
scientific investigation pada topik classifying humans
Langkah pembelajaran:
1. Instruktur membagi peserta workshop menjadi
beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang perkelompok
2. Instruktur meberikan lembar kerja dan stampel ke masing – masing kelompok
3. Peserta workshop diberikan waktu
untuk melakukan prosedur yang ada pada lembar kerja tersebut, yaitu
mengidentifikasi jenis sidik jari tiap peserta kelompok
4. Peserta workshop diminta menginterpretasikan data tentang jumlah
peserta yang memiliki jenis sidik jari loop, whorls dan arches kedalam bentul
tabel dan grafik (Gambar 2)
Gambar 2. cara menerapkan pembelajaran berbasis
scientific investigation pada topik classifying humans
Refleksi:
Workshop
ini mengajarkan saya tentang berbagai cara dalam menerapkan pembelajaran
berbasis scientific investigation pada satu topik besar, yaitu klasifikasi. Pada
topik 1, kegiatan sangat menarik karena dilakukan di luar ruangan dan saya
sebagai siswa dapat bergerak aktif melakukan investigasi secara mandiri. Pada
topik 2, kegiatan yang dilakukan sangat menyenangkan dan menantang. Meskipun
tebak – tebakan berkaitan dengan pelajaran, siswa tidak akan keberatan karena
umumnya siswa menyukai tebak – tebakan. Pada topik 3, kegiatan mulai mengarah
ke serius tapi tetap menyenangkan. Kegiatan mengecap sidik jari menggunakan
stampel tentu akan membuat siswa aktif berpartisipasi karena penasaran. Hasil
yang diperoleh dari kegiatan ini juga dapat memberikan pemahaman pada siswa
tentang keragaman manusia, bukan hanya pada ciri fisik yang umum terlihat,
namun juga sidik jari. Pembelajaran ini mudah diterapkan kepada siswa dan
sangat menyenangkan.